Dalam sebuah hadits dijelaskan bahwa hal yang biasa dilakukan Rasulullah SAW adalah mencium anak yang masih kecil.
Dalam salah satu hadits shahih dikisahkan bahwa Al Aqra’ bin Habis berkata di hadapan Rasulullah SAW, "Aku mempunyai sepuluh anak dan aku tidak pernah mencium satu pun dari mereka." Kemudian Nabi, melihat al-Aqra’ dan bersabda, "Barangsiapa tidak kasih sayang (kepada yang lain). maka dia tidak disayang."
2. Menyadari keterbatasan anak.
"Maklumilah keterbatasan anak kecil perempuan (seperti diri-nya) yang masih suka sesuatu yang sifatnya sia-sia!"
Beliau mengucapkan perkataan ini ketika masih belia dan masih suka melihat orang-orang Habasyah bermain dan menari. Dan suatu ketika beliau menonton mereka sedang bermain didampingi oleh Rasulullah, sampai merasa puas, dan Nabi pun tidak melarangnya, mengingat beliau tergolong masih kecil dan menyukai hal- hal seperti ini.
3. Ikut serta bersenda gurau dengan anak yang masih kecil.
Sebagaimana diungkapkan oleh Abul Fath al-Basti:
"Akan tetapi apabila engkau ingin bersendau gurau, hendaklah hanya sebatas garam yang kau berikan pada makanan."
Perlu kita ingat bahwa canda dan senda gurau Rasulullah yang patut kita tiru mempunyai beberapa keistimewaan. Di antaranya, Rasulullah bercanda tetapi tidak dengan kedustaan, canda Rasulullah tidak sampai mengurangi martabat dan wibawa beliau, dan canda beliau tergolong sedikit hanya sebatas kebutuhan saja. Diantara canda Nabi SAW adalah:
· Menyebut gelaran atau sebutan yang menarik bagi anak kecil
· Menggendong dan meletakkannya di atas pundaknya
· Mendekap anak kecil dari belakang kemudian anak itu disuruh menebaknya